Posted by : Unknown Jumat, 21 Februari 2014


Alat-Alat Kendo

Perlengkapan kendo terdiri dari baju pelindung, baju latihan, dan pedang.

Baju pelindung
Baju pelindung kendo disebut BOGU yang terdiri dari MEN, KOTE, DO, dan TARE.

  Men (pelindung kepala/helm) tersusun dari mengane (bagian pelindung berbentuk kisi-kisi terbuat logam campuran duraluminum atau titanium), menfuton (bagian memanjang yang melingkari sisi kanan dan kiri dari mengane), dan tsuki (bagian pelindung daerah tenggorokan). Men dibuat sedemikian rupa untuk melindungi bagian kepala dengan mengurangi tekanan pukulan yang dirasakan pada saat menerima serangan. Namun demikian, penggunaan men haruslah diperhatikan dan pas untuk dapat berfungsi dengan baik, oleh karena itu cara-cara memakainya pun harus dipelajari dengan benar.





  Do (pelindung bagian dada) tersusun dari bagian serat plastic atau bamboo dan kulit mune (pada bagian atas do). Secara teknis, do itu sendiri hanyalah bagian keras yang berada disisi bawah dari keseluruhan bagian pelindung ini, yang kemudian ditutupi dengan jahitan kulit dibagian pinggirnya serta diciptakan untuk melindungi bagian perut; sedangkan bagian mune adalah yang diciptakan untuk melindungi bagian dada. Seperti juga Men, do digunakan dengan cara mengikatkan himo (tali/pengait) untuk dapat dipasangkan pada pemakai.






  Kote (pelindung tangan) dibuat dengan menggunakan bahan kain, kulit sapi, atau kulit luar rusa untuk fleksibilitas yang lebih baik. Bagian telapak tangan dari kote dapat terbuat baik dari kulit sintesis (lebih tahan lama), kulit sapi, atau kulit rusa. Kote harus dibuat sedemikian rupa agar mengepas dengan baik. Pada saat memakai atau melepas Kote, pemakai harus selalu mengingat agar tidak menarik bagian kepalan (kashiri), melainkan menariknya dari bagian lengan (kote-bu/hiji) ini untuk memastikan bahwa jahitan penghubung dari kedua bagian tidak mudah rusak dan lepas. Tali (himo) pada kote dapat disesuaikan ikatannya untuk kenyamanan pemakaian yang lebih baik.

 
 

 
  Tare (pelindung pinggang/perut) terdiri dari wakihimo (ikat pinggang), haraobi (pelindung pinggang), dan oodare/kodare (penutup berbentuk besar dan kecil untuk melindungi daerah paha). Sebagai tambahan para kendoka juga memasangkan namanya pada oodare yang terletak ditengah-tengah. Kantong nama ini kadang disebut juga nafuda atau zekken (tidak untuk dipergunakan sebagai kantong). Pada nafuda ini akan terlihat nama klub/nama negara (nama negara digunakan pada turnamen-turnamen internasional) dan juga ditambahkan nama dari kendoka itu sendiri baik dalam bahasa Inggris, Jepang atau China. Selain itu yang hanya dapat ditambahkan pada nafuda hanyalah lambang klub atau bendera negara.
 
Kemungkinan Total Harga 8-12 Jt rupiah


  Gi dan Hakama  Keikogi terdiri dari bagian gi (jaket) dan hakama (celana). Keduanya terbuat bahan katun dan diwarnai pewarna indigo, yang terbaik dari kualitas ini adalah tipe #10,000 indigo. Kendo gi ada yang terbuat dari 2 lapis atau 1 lapis dan terbuat dari bahan katun berlapis tebal yang ditujukan untuk melindungi dari luka goresan. Seperti juga halnya pada gi untuk karate dan judo, kendo gi didesain untuk mengurangi efek dari pukulan serta pada saat yang sama memudahkan untuk pemakainya bergerak. Beberapa kendo gi juga memiliki lapisan pada jahitan dalam untuk membantu menyerap keringat.
Hakama terbuat dari katun yang tebal tapi dapat juga terbuat dari bahan tetron (serat sintetis ringan), yang kemudian ini semakin banyak digunakan pada iaido. Terdapat 5 buah lipatan dibagian depan hakama dan 1 dibagian belakang. Setiap lipatan dibagian depan menggambarkan 5 nilai Confusius, nilai kemanusiaan, kebajikan, kesopanan, kebijaksanaan, dan kesetiaan. Satu buah lipatan dibagian belakang adalah untuk mengingatkan kita bahwa kesetiaan dan kasih sayang adalah satu hal yang sama dan kita seharusnya mengikuti jejak yang sebenernya, tanpa niat lainnya. 
Hakama dibuat seperti demikian sehingga kita dapat terus mengingat nila-nilai tersebut setiap kita menggunakannya.


Shinai
 
     Shinai, Senjata utama seorang kendoka adalah shinai yaitu berupa pedang bambu yang digunakan untuk kihon (latihan secara umum), keiko (latihan dengan lawan), dan shiai (pertandingan). Shinai terbuat dari susunan 4 buah potongan bambu, lalu shinai ini kemudian disatukan dengan potongan-potongan kulit (saki-gawa, nakayui, tsuka-gawa secara berurutan dari bagian ujung teratas hingga tangkai) dan sebuah tali (tsuru – digunakan untuk menandakan bagian atas dari “pedang”). Sebuah alat penahan disebut tsuba kemudian pasangkan pada shinai untuk melindungi tangan dan dilekatkan pada bagian tsuba-dome. Perawatan shinai adalah sangat penting untuk mencegah dari melukai lawan. Perawatan yang benar dan sesuai juga memberikan dapat pemahaman terhadap penggunanya untuk lebih menghargai bambu itu sendiri, dan juga rekan sesama kendoka. Panjang dan berat yang standar untuk shinai adalah 39/500g untuk pria; 38/420g untuk wanita.

    Bokken/Bokuton adalah terbuat dari potongan kayu yang kuat dan dibentuk menyerupai sebuah katana asli. Beratnya adalah 2/3 dari berat pedang aslinya. Walaupun juga digunakan pada seni beladiri pedang Jepang lainnya (JSA) seperti iaido atau kenjutsu, penggunaan bokken dalam kendo hanya diperuntukan dalam kata. Bokken memiliki 2 jenis yaitu panjang dan pendek, yang pertama merupakan senjata utama dalam kata (tachi-no-kata) dan yang kedua digunakan hanya pada tingkatan mahir (kodachi-no-kata). Seperti juga halnya shinai, bokken bukan merupakan sebuah alat yang dapat dimain-mainkan dengan bebas. Penggunaan yang tidak tepat pada tempatnya dan fungsinya dapat mengakibatkan cidera yang serius.

By : Afrizal

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © a Litle Piece Of Otaku - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -